The Story
Film ini dibuka dengan kedatangan seorang ilmuwan asal Amerika yang bernama Dr. Adrian Helmsley di India. Seorang peneliti sekaligus sahabatnya, telah mendapati adanya perubahan drastis yang terjadi pada tambang tembaga di New Delhi yang merupakan pertambangan terdalam di dunia. Kenyataan yang sangat mengejutkan lalu membuat Helmsley segera terbang kembali ke AS untuk menginformasikan kabar tersebut kepada pimpinan staff kepresidenan sekaligus atasan barunya, Carl Anheuser. Mereka kini harus bekerja keras mengantisipasi ketakutan yang selama ini telah mereka cemaskan, yang kini ternyata datang lebih cepat dari yang mereka perkirakan, yaitu Hari Kiamat, penghapusan keberadaan manusia dari muka bumi.
Jackson Curtis, seorang bekas penulis yang kini telah hidup terpisah dari istri dan anak-anaknya, mengajak kedua anaknya untuk camping di Yellowstone National Park, yang ternyata tengah berada dalam pengawasan pemerintah AS. Tidak mengindahkan larangan yang berada di sana, Curtis membawa kedua anaknya melewati batas wilayah tersebut dan mereka pun dibawa bertemu dengan Dr. Helmsley.
Setelah pertemuannya dengan Helmsley, Curtis bersama kedua anaknya pun kembali dilepaskan ke luar dari wilayah yang tengah dalam pengawasan tersebut. Tanpa disengaja, ia mendengar siaran langsung radio yang dibawakan oleh seorang bernama Charlie Frost. Charlie menyiarkan kepercayaan dari suku Maya yang ia yakini benar adanya bahwa bumi memiliki tanggal kadaluarsa yang dijatuhkan pada 21 Desember 2012. Ia juga mengetahui rencana dari pemerintah untuk mengevakuasi orang-orang tertentu. Dengan kata lain, para pemimpin dan juga orang-orang yang mampu membayar biaya sebesar 1 juta Euro untuk selamat dari musibah besar ini. Sementara itu, di California telah tercipta sebuah retakan besar yang diduga akibat pergerakan kerak bumi. Curtis pun segera mengembalikan kedua anaknya pada istrinya.
Curtis yang menyadari bahwa pemerintah pada saat ini sudah tidak dapat dipercaya, lalu menyewa sebuah pesawat pribadi dan kembali untuk menjemput keluarganya. Seperti apa yang telah dikhawatirkan, longsor dan gempa bumi besar pun melanda California, menghancurkan segalanya. Curtis dan keluarganya harus melarikan diri dari California yang akan segera runtuh dalam waktu singkat. Setelah menempuh balapan dengan bencana tersebut, penerbangan mereka singgah di Yellowstone dan mengambil peta menuju lokasi evakuasi yang dimiliki oleh Charlie. Ternyata, Yellowstone Caldera, yang merupakan gunung berapi terbesar di benua Amerika, mengeluarkan letusan terbesarnya dan menghancurkan wilayah tersebut.
Tidak hanya Los Angeles yang tengah mengalami bencana dahsyatnya. Pada waktu yang bersamaan, hal-hal serupa pun tengah melanda di seluruh penjuru dunia. Gempa bumi, tanah longsor, dan juga tsunami yang luar biasa besarnya. Mampukah umat manusia lolos dari ancaman terbesarnya?
Overall
Kiamat. Satu kata yang terdengar menakutkan dan cukup banyak menimbulkan pertanyaan. Kapankah terjadinya? Seperti apakah bentuknya? Bagaimana terjadinya? Apa yang akan terjadi setelahnya? Dan yang pasti, adakah cara bagi manusia untuk bisa lolos darinya? Hal-hal ini merupakan apa yang berusaha diilustrasikan oleh sutradara Roland Emmerich dalam kisah film 2012. Seperti yang mungkin telah diketahui, Emmerich pada sebelumnya juga sempat mengisahkan kisah-kisah akhir peradaban manusia lewat Independence Day dan The Day After Tomorrow. Tema 2012 yang kerap menjadi perbincangan pada saat ini seiring dengan semakin dekatnya waktu, sepertinya telah menjadi inspirasi bagi Emmerich untuk menghasilkan film yang sarat dengan special effects ini.
Film ini menceritakan bagaimana akhir dunia dari sudut pandang ala Amerika. Sebagai tokoh utama di film ini adalah seorang pria yang berjuang untuk terus mempertahankan kehidupan keluarganya hingga dunia berakhir, yang berpacu dengan waktu bersama dengan para ilmuwan yang terus berpikir keras untuk mempertahankan peradaban manusia. Alur cerita yang mengalir di dalamnya terbilang cukup mudah untuk ditebak, dan tetap menyiratkan rasa keingintahuan terhadap akhirnya. Dalam durasi selama 158 menit, penonton akan diajak untuk mendalami karakter secara emosional dengan situasi tegang di sepanjang film yang telah dipresentasikan dengan baik melalui balutan CGI yang luar biasa. Sinematografi dalam film ini telah disajikan dengan baik dan cukup menyisakan kesan epik yang cukup tidak terlupakan pada sejumlah adegannya.
Sebuah film yang inspiratif sekaligus mengharukan. Bisa dibilang mengharukan berkat suasana emosional yang dibawakan di dalamnya. Bagaimana seorang pria yang seharusnya telah bercerai dengan keluarganya kini tengah berjuang bersama, bagaimana situasi apabila bencana ini memisahkan keluarga dan orang yang dicintai satu sama lain, bagaimana keputusan yang harus diambil oleh seorang pemimpin negara, dan segala yang telah dikorbankan untuk bisa selamat dari bencana terbesar umat manusia ini. Inspiratif karena ilustrasi ini tentunya dapat menyiratkan inspirasi untuk menyadarkan kita semua akan hal ini. Tidak ada yang tahu kapan tepatnya yang disebut sebagai kiamat itu terjadi. Disebut kiamat juga karena tentunya tidak ada yang dapat meramalkan kapan dan bagaimana hal ini terjadi. Tidak ada juga yang mampu menghentikan terjadinya hal ini. Yang bisa manusia lakukan pada saat ini hanyalah bercermin, mencoba untuk lebih ramah terhadap lingkungan mulai dari hal yang paling kecil, dan menghargai semua orang-orang terkasih. Singkat kata, selamat menyaksikan. The end is near… (LYR)
VGI Rates A-
Directed by | Roland Emmerich |
---|---|
Produced by | Roland Emmerich Mark Gordon Harald Kloser Larry J. Franco Ute Emmerich |
Written by | Harald Kloser Roland Emmerich |
Starring | John Cusack Chiwetel Ejiofor Amanda Peet Thandie Newton Danny Glover Woody Harrelson |
Studio | Centropolis Entertainment The Mark Gordon Company |
Distributed by | Columbia Pictures |
Release date | November 13, 2009 (Indonesia) |
Running time | 158 minutes |
Posting Komentar